- Mohamad Syafei
 Mohamad Syafei  mendirikan sekolah INS (Indonesisch Nederlandse  School)  di Sumatra Barat pada tahun 1926. Sekolah ini lebih dikenal dengan nama  Sekolah Kayutanam, sebab sekolah ini didirikan di Kayutanam. Maksud  utama Syafei adalah mendidik anak-anak agar dapat berdiri sendiri atas  usaha sendiri dengan jiwa yang merdeka. Dengan berdirinya sekolah ini  berarti Ia menentang sekolah-sekolah Hindia Belanda yang hanya  menyiapkan anak-anak untuk menjadi pegawai-pegawai mereka saja. 
- Mendidik anak-anak kearah hidup yang merdeka, melalui pendidikan hidup mandiri.
- Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri, membina kemauan keras, dan membiasakan berani bertanggung jawab.
- Membiayai diri sendiri dengan semboyan cari sendiri dan kerjakan sendiri.
- Mengembangkan anak secara harmonis, yang mencakup aspek perasaan, kecerdasan, dan keterampilan.
- Mengembangkan sikap sosial, agar dapat bermasyarakat dengan baik.
- Menyesuaikan pendidikan dengan masing-masing bakat anak.
- Membiasakan bekerja menurut kebutuhan lingkungan.
 Untuk mencapai tujuan  tersebut diatas, maka model sekolahnya diatur sebagai berikut 
- Sekolah itu berbentuk asrama, anak-anak hidup bersama-sama melalui bekerja nyata atau belajar melalui bekerja.
- Belajarnya diatur menjadi sebagian belajar teori dan sebagian lagi belajar praktek.
- Ada bermacam-macam perlengkapan belajar, seperti tanah dan alat-alat tukang kayu, alat bercocok tanam, alat-alat menganyam, alat-alat mengolah karet, koperasi, lapangan olahraga, dan tempat pentas seni.
- Disamping bekerja anak-anak juga berupaya mencari uang sendiri dengan cara antara lain : menjual barang-barang hasil karya sendiri, berkoperasi, mengadakan pentas seni berkeliling.
 Organisasi  pendidikannya mencakup ruang bawah dan ruang atas, keduanya terdiri  dari sekolah dasar, sekolah menengah, dan kemasyarakatan.
 a. Ruang  bawah sama dengan SD yang lama belajarnya 7 tahun. Disini teori  dipelajari 75% dan praktek 25%, dipilih sesuai dengan kemampuan  anak-anak tingkat SD.
 b. Ruang  atas, mempelajari teori 50% dan praktek 50%. Ruang atas berlangsung  selama 6 tahun, yang terdiri dari : ruang antara 1 tahun, ruang remaja 4  tahun, ruang masyarakat 1 tahun. 
 2.Ki Hajar  Dewantara

 Suwardi  Suryaningrat, demikian nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah putera  kedua dari KPH Suryaningrat (cucu Paku Alam III), lahir di Yogyakarta  pada tanggal 2 Mei 1889. Setelah genap 40 tahun ia diganti nama Ki Hajar  Dewantara. Ia memasuki sekolah rendah Belanda dan kemudian pindah ke  OSVIA di Magelang. Berbagai macam pekerjaan telah dicobanya. Dari  menjadi pegawai pabrik gula di Banyumas, pindah menjadi pegawai di  apotek Rathkamp (Raja Farma), kemudian menjadi wartawan dan memasuki  gelanggang politik.
 Karena  pendirian dan sikapnya yang tegas menentang penjajah Belanda, Ia dan  teman-temannya dibuang diluar Jawa, termasuk juga Cipta Mangunkusuma,  dibuang di Bandaria, Dr.Ernest Francois Eugene Deuwes Dekker diasingkan  ke Timor Kupang, sedang Ia sendiri harus menjalani pengasingan ke  Bangka. Kemudian ketiganya dibuang ke Belanda, disitulah Suwardi  Suryaningrat memperdalam soal-soal pendidikan.
 Pada  tahun 1919 ia dikembalikan ke Indonesia (oleh Pemerintah Belanda),  kembali ketanah air tetap meneruskan perjuangannya. Beliau menjabat  sebagai Sekretaris Pedoman Besar NIP (National Indische Partij) dan juga  sebagai redaktur surat kabar De Beweging, Persatuan dan Penggugah. Dua  tahun kemudian ia menjabat guru sekolah Adidharma, suatu perguruan yang  didirikan oleh kakaknya sendiri yang bernama Raden Mas Suryapranata.  Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat mendirikan yayasan  Perguruan Nasional taman siswa, di Yogyakarta. Pada permulaannya,  didirikannya Taman Indria (TK) dan kursus guru. Kemudian dalam  perkembangannya dikuti dengan didirikannya Taman Muda (Sekolah Dasar)  dan pada tanggal 7 Juli 1924 didirikanlah bagian Mulo-Kweekschool  (Taman Dewasa merangkap taman guru). Lama pelajaran tingkat ini adalah 4  tahun setelah Taman Muda. Demikianlah lembaga- lembaga pendidikan yang  didirikannya semakin meluas dan berkembang, sehingga Taman Siswa  mempunyai taman Indria, Taman Muda, Taman Dewasa, Taman Madya, Taman  Guru, Pra Sarjana dan Sarjana Wiyata.
 Pada tanggal 3 februari  1928, genap berusia 40 tahun, ia berganti nama yang kemudian menjadi  sangat tenar. 
 3.Kyai H. Ahmad  Dahlan

 Ahmad  Dahlan adalah orang yang mendirikan organisasi Islam pada tahun 1912 di  Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi pendidikan agama islam.  Pendidikan Muhammadiyah ini sebagian besar memusatkan diri pada  pengembangan agama Islam. Asas pendidikannya adalah islam dengan tujuan  mewujudkan orang-orang yang berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri  sendiri, dan berguna bagi masyarakat serta negara.
 Ada 5 butir yang  dijadikan dasar pendidikan yaitu:
- Perubahan cara berpikir, ialah kesediaan jiwa berdasarkan pemikiran untuk mengubah cara berpikir dan bertindak dari kebiasaan lama yang kurang tepat, untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Kemasyarakatan, artinya janganlah hanya mengembangkan aspek individu saja, melainkan juga aspek kemasyarakatan, agar pengembangan individu dan kemasyarakatan berimbang.
- Aktivitas, anak harus menggunakan aktiviotasnya sendiri untuk memperoleh pengetahuan. Dan harus pula melaksanakan serta mengamalkan semua hal yang telah diketahuinya.
- Kreativitas ialah untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan kiat guna menghadapi situasi baru secara tepat dan cepat.
- Optimisme, anak-anak diberi keyakinan bahwa melalui pendidikan cita-cita mereka akan tercapai, asal dengan semangat dan berdedikasi mengerjakannya sesuai dengan yang digariskan oleh Tuhan.
 Dan fungsi lembaga  pendidikan ciptaan Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut :
 a. Sebagai alat dakwah, baik kedalam maupun keluar anggota  organisasi Muhammadyah.
 b. Tempat pembibitan dan pembinaan kader, yang dilaksanakan  secara sistematis dan selektif sesuai dengan kebutuhan.
 c. Merupakan wahana untuk melaksanakan amal para anggota  organisasi.
 d. Mensyukuri  nikmat Tuhan, artinya apa pun kemampuan anak-anak, pendidik harus  memberi kesempatan berkembang, menjaga, dan merawatnya dengan  sebaik-baiknya. 
 4.Willem  Iskander

 Willem  Iskander adalah salah satu diantara orang Indonesia pertama yang telah  berhasil membuktikan kemampuannya memimpin lembaga pendidikan yang  penting. Liku-liku perjuangan Willem Iskander mengangkat martabat bangsa  melalui jalur pendidikan memang penuh tantangan dan tanggung jawab.  Ketekunannya bekerja keras, kreativitas yang produktif dan semngat  pembaharuan yang menyala-nyala telah berhasil merubah cara berpikir  orang Tapanuli Selatan untuk meraih kemajuan. Ini  semua dilakukan Willem Iskander satu perempat abad yang lalu, ketika  sarana pendidikan dalam keadaan serba sederhana dan kekurangan.
 Pada  tahun 1869 telah direncanakan suatu tugan bagi Willem Iskander untuk  membawa 8 orang guru muda msing-masing 2 orang dari Mandailing, Sunda,  Jawa dan Minahasa. Pada tahun 1873 sudah diketahui calon-calon penerima  beasiswa itu. Tetapi ternyata bukan 8 orang. Yang berhasil memperoleh  beasiswa itu hanya 3 orang, yakni Banas Lubis dari Mandailing  (Kweekschool), Ardi Sasmita dari Sunda (Kweekschool) da Raden Mas Surono  dari Jawa (Kweekschool Tanobato Surakarta). Jadi tidak benar apabila  ada keterangan yang selama ini kita dengar bahwa Willem Iskander dibuang  kenegeri Belanda. Yang benar adalah bahwa perjalanan ke negeri Belanda  itu adalah rencana matang yang telah lama dipersiapkan oleh Willem  Iskander. Ia bukan saja menghubungi pejabat-pejabat resmi di Indonesia,  tetapi juga beberapa orang yang berpengaruh di negeri Belanda untuk  melicinkan jalan pelaksanaan rencana itu. Antara lain dengan minta  kesediaan mereka memberikan rekomendasi kepada pejabat-pejabat yang  menentukan di Hindia Belanda ketika itu. Orang yang dihubungi antara  lain D.Hekkar Jr, bekas gurunya di Oefenschool di Amsterdam. 
 Sejarah latar belakang  jejak Willem Iskander terdapat dalam buku Si Bulus-Bulus Si  Rumpuk-Rumpuk.  Buku ini memang suatu gudang inspirasi bagi generasi demi generasi  sesudah periode Willem Iskander. Buktinya dapat kita lihat dalam sejarah  pergerakkan kebangsaan di Tapanuli Selatan pada awal abad ini. Para  tokoh pejuang kebangsaan itu menggali ide kemerdekaan nasional dari buku  ini dan mereka kobarkan semangat kebangsan itu dalam rapat-rapat  raksasa yang dibayangi oleh orang-orang Politieke Inlichtingen Dients  (PID), polisi rahasia kolonial. Sedemikian eratnya gerakan itu dengan  karya-karya Willem Iskander, sehingga dalam arsip-arsip PID gerakan itu  dijuluki Groep Si Roemboek-Roembok. Ketiga tiga tokoh yang disebut  pertama dibuang ke Digul sebagai tahanan politik, ancaman peredaran buku  karya utama Willem Iskander ini telah terbayang. Kemudian menjadi  kenyataan beberapa waktu setelah para perintis kemerdekaan itu  ditangkap.
 5. Slamet Iman  Santoso

 Penerima  penghargaan sebagi tokoh pendidikan nasional dari IKIP Jakarta (UNJ)  pada tahun 1978, ini selain sebagai perintis dan pendiri fakultas  psikologi UI juga ikut mendirikan Universitas Andalas, Universitas  Sriwijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin. Menurut  Conny Semiawan, Slamet adalah tokoh pendidikan yang berani. Dia adalah  orang pertama yang mengusulkan perlunya satu standar bagi semua jenjang  pendidikan di Indonesia. Usul yang Ia lontarkan sepanjang tahun  1979-1981 ini membuat heboh dunia pendidikan. Dia juga orang yang  mengkritik keras minimnya gaji guru yang dia sebut dapat merusak dunia  pendidikan. Dia membandingkan gaji guru jaman Belanda yang dua kali  lipat daripada gaji dokter. Sehingga guru tak perlu mencari tambahan dan  dunia pendidikan tidak dicampurbaurkan dengan bisnis.  
Sejarah tokoh-tokoh pendidikan di luar negeri
- Francis Bacon
 Francis Bacon ialah  tokoh pendidikan pada zaman Realisme ini (abad ke  17) yang pertama mengembangkan metode induktif.  Ia juga seorang negarawan Inggris, juga seorang filosof dan ahli ilmu  alam. Mengenai  pandangan hidup tentang alam, bahwa alam harus dikuasai oleh manusia,  ia menyatakan ”Man is but the servant and interpreter of nature, it can  be commanded only by being obeyed, thus do human knowledge and human  power really met in one”. Pengetahuan tentang alam harus dapat digunakan  secara praktis dalam hidupnya. Oleh karena itu harus diadakan  penyelidikan terhadap alam secara baik. Metode yang terbaik baginya  adalah metode induktif dengan mengadakan percobaan. Penyelidikan ilmiah  tentang alam adalah dasar bagi kemajuan manusia. Ia mengemukakan bahwa  hendaknya mata pelajaran itu disususun atas dasar observasi yang teliti  dan percobaan kearah penyelidikan dunia kenyataan. Jadi tidak berdasar  pada tradisi tertentu.
 Ada sejumlah prinsip pendidikan yang berkembang pda waktu itu,  yang dirumuskan oleh Bacon serta pengikut-pengikutnya, antara lain :
 a. Pendidikan lebih dihargai daripada pengajaran sebab  mengembangkan semua kemampuan manusia.
 b. Pendidikan harus menekankan aktivitas sendiri.
 c. Penanaman pengertian lebih penting daripada hafalan.
 d. Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.
 e. Pelajaran harus diberikan satu per satu.
 f. Pengetahuan diperoleh dengan metode induktif
 g. Semua anak harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk  belajar.
- John Locke
 John Locke adalah  seorang tokoh filsafat dan pendidik pada masa Rasionalisme yang terkenal  dengan teorinya Tabula rasa.  Ia dilahirkan di Wrington dekat Bristol dari seorang Puretein, ahli  hukum. Ia mendapat pelajaran secara perseorangan, kemudian belajar di  Westminster school, meneruskan sekolah Kristen dan Gereja, lalu masuk ke  Oxford University dan kemudian menjadi sekretaris kedutaan di  Brandenburg.
 Keyakinannya  adalah akal merupakan sumber pengetahuan, atau pengetahuan adalah  sebagai hasil pengolahan akal. Paham ini muncul karena masyarakat dengan  akalnya dapat menumbangkan kekuasaan raja Prancis yang absolut.
 Menurutnya,  mendidik adalah menulisi kertas putih itu. Manusia tidak mewarisi  pengetahuan, tetapi membentuk pengetahuannya sendiri. Aufklarung adalah  keadaan jiwa manusia setelah diterangi oleh intelek, dari mengalami  kegelapan dalam tindasan raja/pemerintah dan dogma-dogma agama menjadi  bebas mencari cara hidup sendiri Teori yang membebaskan jiwa manusia  ini, bisa mengarah ke hal-hal yang negatif seperti intelektualisme,  individualisme, dan materialistis.
 Proses belajar menurut  John Locke ada 3 langkah, yaitu :
 a. Mengamati hal-hal yang ada diluar diri manusia
 b. Mengingat apa yang telah diamati dan dihafalkan
 c. Berpikir, yaitu mengolah bahan-bahan yang telah diperoleh  tadi, ditimbang-timbang untuk diri sendiri.
 Dengan materi pelajaran  terutama bahasa Latin dan ilmu pasti untuk melatih pikiran.
- Johann Fredrich Herbart
 Herbart  menginginkan pembentukan manusia susila yang bermoral tinggi. Tujuan  pendidikannya ialah membentuk watak susila, melalui pengembangan minat  yang seluas-luasnya. Minat anak terhadap segala sesuatu dikembangkan  lewat pengajaran. Dia berkeyakinan bila anak-anak berminat terhadap  sesuatu, makaia akan mempelajarinya sehingga menjadi pengetahuan.  Pengetahuan itu kemudian dapat menimbulkan rasa atau simpati yang  akhirnya membuat anak itu mau melakukannya. Herbart menyatakan kita mau  melakukan sesuatu tentang apa yang kita ketahui, tetapi kita tidak mau  melakukan hal itu manakala kita tidak tahu tentang hal itu. Inilah cara  membentuk watak anak agar susila.
 Dasar  teori pendidikan Herbart adalah Psikologi Asosiasi. Pengajaran yang  baik akan memberikan tanggapan sejelas-jelasnya kepada anak-anak.  Tanggapan yang jelas akan bisa membuat hubungan antar tanggapan yang  erat. Asosiasi yang baru akan membentuk pengetahuan yang baru pula.  Karena itu Psikologi Asosiasi Herbart sering pula disebut Psikologi  Tanggapan.
 Ada 5 langkah dalam  proses belajar mengajar :
 a. Persiapan,  anak-anak dipersiapkan untuk menerima pelajaran. Minat mereka  digerakkan untuk menerima bahan baru dengan cara menghubungkannya dengan  bahan lama yang telah dipelajari.
 b. Presentasi, dimulai secara konkret agar anak-anak mendapat  tanggapan-tanggapan yang jelas, terang, dan kuat.
 c. Asosiasi, dilakukan dengan cara mengintegrasikan pengetahuan  baru dengan yang lama.
 d.  Generalisasi,  hubungan pengetahuan baru dengan yang lama benar-benar agar membentuk  sesuatu yang baru puladalam benak anak-anak. Dengan demikian setiap kali  diberi materi yang baru akan selalu membentuk pengetahuan-pengetahuan  baru pada diri anak-anak.
 e. Aplikasi,  pembentukan pengetahuan-pengetahuan baru itu perlu diuji atau ditest,  untuk mengetahui apakah anak-anak sudah mampu mengaplikasikan  pengetahuan itu atau belum.
 4. Friedrich  Wilhelm August Frobel
 Pada  tahun 1813 Frobel terjun dalam dunia kemiliteran, turut berperang  sebagai sukarelawan di Lotzow, melawan Napoleon. Sesudah perang Frobel  menjadi inspektur Museum Mineralogi. Jabatan itu diletakkannya ketika ia  menerima tugas baru, yaitu berkewajiban mengasuh kelima orang  kemenakannya.
 Pada  tahun 1817 ia mendirikan rumah pendidikan di Kelihau dibantu Langenthal  dan Middendorf. Dua puluh tahun kemudian ia mendirikan Kinder  Garten (nama  ini diberikan baru pada tahun 1840), yang bertujuan mendidik anak-anak  sebelum sekolah, melatih anak-anak kecil untuk hidup bersama,  meringankan tugas kaum ibu, dan memberikan pembentukan teoritik dan  praktis kepadacalon ibu (gadis ±16 tahun). Usaha ini terpaksa dihentikan  karena ia dituduh memberontak negara. Pada hal yang memberontak adalah  Karel Frobel, pemimpin sosialis, kemenakan F.W.A.Frobel. jadi  pemerintahan Jerman bertindak kurang cermat. Bagaimanapun juga Kinder  Garten harus ditutup sebab dilarang oleh pemerintah pada tahun  1852, tokoh pendidikan terkenal ini meninggal dunia karena sedih.
 Frobel  bermaksud mengembangkan semua kapasitas dan kekuatan yang laten pada  anak-anak. Frobel yakin, anak-anak dilahirkan sudah berbekal  potensi-potensi. Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua potensi  itu agar menjadi aktual. Pengembangan manusia adalah sama dengan  pengembangan alam, mulai dari kuncup menjadi mekar.
 Tujuan  pendidikan adalah mengontrol pertumbuhan anak agar menuju kearah yang  benar, kearah aslinya sebagai anak manusia. Pendidikan Frobel adalah  perkembangan yang diawasi. Titik berat pendidikannya adalah kreativitas.  Artinya agar pendidikan anak berhasil dengan baik, dibutuhkan  kreativitas anak itu sendiri mengembangkan dirinya.
 Tujuan  akhir pendidikan Frobel adalah mencapai integritas diri dengan alam  atau kosmos ini, sesuai dengan kehendak Tuhan penciptanya. Manusia perlu  dikembangkan agar mencapai kedudukan yang cocok di jagat raya ini.
 http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/23/sejarah-tokoh-tokoh-pendidikan-di-indonesia-dan-luar-negeri/  
 22.43
22.43
 imam
imam
 
 Posted in:
 Posted in:  

 










 :a:
 :a:
 :b:
 :b:
 :c:
 :c:
 :d:
 :d:
 :e:
 :e:
 :f:
 :f:
 :g:
 :g:
 :h:
 :h:
 :i:
 :i:
 :j:
 :j:
 :k:
 :k:
 :l:
 :l:
 :m:
 :m:
 :n
 :n



 
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar di sini,, karena komentar anda adalah motivasi buat saya dan blog saya, sebelumnya terimaksih sudah mau berkunjung di FaatLive Thanks By Faat